Jakarta -
Helikopter wisata jatuh setelah terlilit tali layangan di Bali. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan insiden itu menjadi pelajaran mahal untuk mengutamakan keselamatan.
"Helikopter (jatuh) di Bali menjadi pelajaran kita untuk mengutamakan keselamatan. Jadi pelajaran yang mahal satu sisi mereka baik melayani customer, tapi ada hal-hal yang kurang ya," kata Budi di Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (21/7/2024).
Budi Karya mengatakan peristiwa itu harus dijadikan pelajaran. Dia mengatakan peristiwa serupa harus dapat dicegah dengan persiapan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya pikir pelajaran yang mahal, jadi yang akan datang itu menjadi kewajiban kita untuk mempersiapkan," ujarnya.
Sebelumnya, satu unit helikopter jatuh di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Helikopter yang jatuh ini sedang melakukan tur wisata.
"Awalnya heli take off dari helipad GWK pada pukul 14.33 Wita untuk melakukan tour wisata. Belum lama mengudara, heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita," tulis keterangan Basarnas, Jumat (19/7).
Kelima orang di dalam heli tersebut selamat dari kecelakaan. Kemenhub menyatakan helikopter jatuh karena terlilit tali layangan.
"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menerima laporan kecelakaan helikopter PK-WSP tipe Bell 505 milik PT Whitesky Aviation di Suluban Pecatu, Kuta Selatan, Bali, pada Jumat, 19 Juli 2024, pukul 15.33 LT (local time) akibat terlilit tali layangan," kata Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Mokhammad Khusnu, dilansir Antara, Jumat (19/7).
Simak juga Video: Fakta-fakta Helikopter Tur Berisi 2 WNA Terjatuh di Bali
(haf/haf)