Jakarta -
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membuka Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2024. Budi berbicara tentang pentingnya menyosialisasikan keselamatan jalan kepada anak muda, khususnya gen Z.
Pembukaan PNKJ 2024 ditandai dengan flag off oleh Budi Karya yang diiringi defile drum band, manusia patung, hingga pegiat ontel yang membawa kampanye keselamatan di jalan.
"Dan hari ini kita laksanakan (PNKJ), kita harapkan sosialisasi ini bisa juga menjangkau pada titik-titik daripada gen Z, yang memang untuk pengetahuan tentang keselamatan ini mereka dapatkan," kata Budi Karya di Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (21/7/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara ini dibuka dengan video pendek untuk konten media sosial yang dibintangi komedian Abdel. Video itu berbicara tentang keselamatan berkendara.
Budi Karya mengatakan gen Z, yang kini berusia sekitar 12-27 tahun, menjadi sasaran sosialisasi karena mulai menjadi mayoritas pengguna kendaraan. Dia mengatakan pengetahuan tentang keselamatan berlalu lintas penting bagi seluruh pengguna jalan.
"Karena gen Z satu sisi menjadi satu mayoritas baru dari pengguna jalan, pengguna kendaraan. Tetapi kalau mereka itu tidak diberikan pengetahuan, maka apa yang menjadi tujuan-tujuan kita bersama ini menjadi kurang baik. Harapan saya tentang sosialisasi ini kita bisa laksanakan dengan baik," jelas dia.
Budi Karya mengatakan memastikan keselamatan pengguna jalan tidak bisa dilakukan oleh Kementerian Perhubungan saja. Dia mengatakan banyak pihak yang terlibat dalam menjamin keselamatan di jalan.
"Jadi masing-masing kita, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan keselamatan di jalan itu ada. Lalu masing-masing kita tentu ada kami Kementerian Perhubungan nanti secara policy menyiapkan apa saja yang perlu ditaati," ungkap dia.
"PUPR membangun jalan dengan kualifikasi yang baik sehingga orang jalan dalam aman. Kementerian Kesehatan juga demikian," jelas dia.
Dia mengatakan Kemenhub, Kemenkes, PUPR, Bappenas, hingga Polri terus bekerja sama menjamin keselamatan para pengguna jalan. Dia mengatakan hal itu telah terlihat saat pelaksanaan mudik Lebaran.
"Jadi kita sangat terbantu dengan lima pilar ini yang memberikan supporting. Bahkan kami punya satu filosofi bahwa lima pilar itu satu keharusan dan kolaborasi secara bersama pada lima pilar wajib. Kalau tidak namanya mudik macet, mudik dua kali berhasil terus, tingkat kesuksesannya 90 persen," ucapnya.
(haf/haf)