Jakarta -
Sebuah depot tempat penyimpanan senjata milik Hizbullah di Lebanon selatan diserang. Militer Israel mengakui sebagai aktor penyerangan tersebut.
Dilansir AFP, Minggu (21/7/2024), serangan itu terjadi pada Sabtu (20/7) malam waktu setempat. Lokasi yang diserang Israel merupakan salah satu gudang penyimpanan senjata milik Hizbullah.
"Angkatan Udara Israel menyerang dua fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah di Lebanon selatan yang berisi roket dan persenjataan tambahan," bunyi keterangan militer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor Berita Nasional Lebanon pada Sabtu (20/7) malam mengatakan Israel melancarkan serangan di Kota Adloun yang berjarak 30 Km dari perbatasan Israel. Sasaran dari serangan itu merupakan depot amunisi milik Hizbullah.
"Enam warga sipil menderita luka serang," kata NNA.
Serangan dari Israel itu mengakibatkan ledaka besar di Kota Adloun. Roket di depot amunisi juga masih meledak setelah satu jam serangan terjadi.
"Pecahan peluru dari ledakan itu terbang ke desa-desa sekitar," kata NNA.
Serangan Israel ke depot amunisi Hizbullah ini seperti serangan balasan kepada pihak Hizbullah. Pasalnya, pada Sabtu (20/7) malam Hizbullah dan Hamas menembakkan roket dan drone bermuatan bahan peledak ke Israel.
Hizbullah mengatakan mereka telah meluncurkan "lusinan roket Katyusha" ke Israel utara "sebagai tanggapan" terhadap serangan yang dituduh dilakukan Israel sehingga melukai warga sipil. Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan mereka juga menembakkan salvo roket dari Lebanon selatan menuju posisi militer Israel di Galilea Atas.
(ygs/imk)