Jakarta -
Tren menjalankan bisnis yang lebih ramah lingkungan sedang banyak digencarkan oleh perusahaan-perusahaan nasional maupun global. Hal itu bertujuan untuk memastikan keberlanjutan kehidupan dan lingkungan lebih lestari.
Tren tersebut terus berkembang akibat dari kesadaran manusia tentang ancaman dampak dari perubahan iklim. Pasalnya, perubahan iklim bisa memicu terjadinya sejumlah bencana alam yang bisa menghadirkan kerugian dari sisi materi hingga korban jiwa.
Khusus di dalam negeri, sejumlah sektor bisnis tidak terkecuali pertambangan turut memberikan kontribusi untuk bersama mengatasi perubahan iklim. Ada berbagai macam cara yang telah dilakukan seperti dekarbonisasi pertambangan dengan memanfaatkan smart mining.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dekarbonisasi adalah proses mengurangi atau menghilangkan emisi gas rumah kaca (GRK) dan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer. Tujuan utama dekarbonisasi adalah menekan emisi karbon, terutama karbon dioksida (CO2), ke atmosfer.
Untuk mengupas tuntas terkait isu tersebut, detikcom melalui program detikPagi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan talk show Greentalk tema 'Dekabonisasi Pertambangan Melalui Penerapan Smart Mining'.
Smart mining sendiri sangat penting diterapkan dalam sektor pertambangan. Melalui adaptasi teknologi sektor tersebut tidak hanya bisa meningkatkan produksi, namun juga bisa memberikan efek positif lainnya seperti meminimalisir kecelakaan kerja hingga untuk menjamin kelestarian lingkungan.
Adapun tema tersebut bakal dihadiri narasumber-narasumber kompeten seperti Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Sigit Reliantoro; Environment & Permitting Expert Eramet; Novi Gusman, dan Coal Smart Mining Expert PT Sucofindo; Yanuar Yudhi Isworo. Para narasumber tersebut nantinya bakal mengupas tuntas terkait dekarbonisasi dan smart mining di sektor pertambangan yang disiarkan di Senin, 22 Juli 2024, jam 08.00-11.00 WIB.
Tak hanya membahas soal dekabonisasi, KLHK juga bakal mengadakan Festival Like 2. Gelaran ini akan kembali hadir tahun ini mengusung tema dan semangat baru berkaitan dengan lingkungan hidup.
Tahun ini, KLHK akan kembali menggelar Festival LIKE 2 pada 8-11 Agustus 2024 di Hall A dan B Jakarta Convention Center. Adapun tema yang diusung ialah '10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas'.
Gelaran ini akan terbagi menjadi tiga sub tematik, yaitu teknologi ramah iklim yang mengekspos inovasi lingkungan dari masyarakat, kementerian/lembaga, dan dunia usaha; partisipasi publik yang akan mengupas peran masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan, kemitraan konservasi, pemulihan lingkungan, inovasi sosial, dan peran generasi muda.
Serta bakal membahas akses dana lingkungan bagi masyarakat dan generasi muda untuk mendorong keterlibatan aktif dalam pelestarian lingkungan dan kehutanan.
Festival LIKE 2 disponsori oleh PT Pertamina (Persero), PT Bayan Resources Tbk, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PLN, Adaro, PT Vale Indonesia, Asia Pulp and Paper, Merdeka Copper Gold, Astra, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, Le Minerale, PT BUMI ResourceS Tbk, Sucofindo, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Harita Nickel, APRIL, MIND ID, Eramet, Bio Farma, Star Energy Geothermal, Unilever, Sido Muncul, PT Kaltim Prima Coal, dan PT Arutmin Indonesia.
Nah, untuk menyaksikan dua talk show Greentalk tersebut bisa langsung kunjungi website di sini!
(akd/akd)