TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono merespons perbedaan hasil survei Pilkada Jakarta yang dirilis dua lembaga berbeda, yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia. Dia mengatakan, ada kode etik yang perlu diikuti oleh lembaga survei dalam melakukan riset.
"Tidak boleh survei itu pesanan, lalu memutarbalikkan fakta dari realitas yang ada," katanya di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta, pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Selain itu, menurut dia, metodologi yang digunakan lembaga survei semestinya mengikuti pakem yang berlaku. Terhadap perbedaan hasil survei itu, dia menyebut mendengar kabar adanya pemanggilan terhadap kedua lembaga riset itu oleh Persatuan Surveyor Indonesia.
"Kami tunggu saja nanti setelah dipanggil, siapa yang sebetulnya melakukan pembohongan," ujar politikus PKS ini.
Dia juga mengataka...