Liputan6.com, Jakarta - Seorang pejabat publik yang baru dilantik, sudah lazim mendapat apresiasi. Ini tak jarang jadi ajang penyampaian harapan: Sang Pejabat bekerja baik, lancar dan tak menyalahgunakan kuasanya.
Momentumnya biasa dilakukan pasca upacara pelantikan. Diadakannya sesi pemberian selamat.
Dalam hitungan satu hingga puluhan simpatisan yang menyalami, memori di otak dapat mengenali dengan detil, kerabat yang menyapa. Tindakan ~menyambut dan membalas simpati~ dilakukan penuh kesadaran.
Seiring hitungannya yang bertambah~ratusan telah hampir tercapai~ kesadaran mulai luntur. Pengenalan jadi kendur. Sosok yang diberi ucapan, tak selalu ingat dengan yang ada di hadapannya.
Bisa jadi memang karena tak kenal. Tapi terutama akibat memori ya...