TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan Komunikasi Politik, Ethical Politics, bekerja sama dengan perusahaan survei Astrabuana Sendhang Pranawa soal preferensi pemilih pada Pilkada Jakarta 2024. Survei ini diklaim menggunakan pendekatan psikologi politik dengan menguji konsistensi jawaban dari 1.240 responden.
Survei preferensi pemilih disebut berbeda dengan tren elektabilitas, karena preferensi pemilih dilakukan lewat metode pendekatan yang mengajak para responden terlibat aktif sebagai prediktor di wilayahnya. Adapun jenis pertanyaan survei itu seputar calon pemimpin yang dikenalnya, disukainya, dipilihnya, dan diyakini bakal menang.
"Kami menggunakan pendekatan psikometri dan pertanyaan berjenjang untuk mengukur tingkat kesolidan atau tingkat dari masyarakat untuk menjawab pertanyaan itu," kata Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasy...