Liputan6.com, Jakarta - Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT) baru-baru ini mengungkapkan kampanye siber berbahaya yang dilakukan oleh kelompok penjahat siber dengan menggunakan Telegram sebagai media untuk mengirimkan spyware Trojan.
Kampanye ini berpotensi menargetkan individu dan bisnis di industri fintech dan perdagangan, dengan tujuan utama mencuri data sensitif seperti kata sandi dan mengendalikan perangkat pengguna.
Menurut Kaspersky, kampanye ini terkait dengan DeathStalker, sebuah kelompok ancaman tingkat lanjut atau Advanced Persistent Threat (APT) yang dikenal menawarkan layanan peretasan dan intelijen keuangan.
Dalam serangan terbaru yang diamati, kelompok ini menggunakan malware bernama DarkMe. Malware ini adalah jenis Trojan akses jarak jauh (R...