Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkomdigi) Nezar Patria, memberikan penekanan kuat pada pentingnya setiap lembaga negara memiliki Tim Respons Insiden Keamanan Siber (Computer Security Incident Response Team/CSIRT).
Instruksi ini sejalan dengan meningkatnya ancaman siber yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tahun 2023, sekitar 403 juta anomali, termasuk 347 dugaan insiden siber serius dengan kebocoran data sebagai insiden terbanyak.
Insiden besar seperti kebocoran data di beberapa instansi pemerintah semakin menekankan kebutuhan CSIRT yang mendesak.
Pemerintah sebelumnya telah menetapkan target membentuk 131 Read Entire Article