Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ternyata juga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi kejahatan siber.
PT Indonesia Digital Identity (VIDA) mencatat peningkatan yang sangat signifikan, yakni 1.550 persen, pada kasus penipuan menggunakan teknologi deepfake di Indonesia sepanjang 2022 hingga 2023.
Co-founder dan Presiden VIDA, Sati Rasuanto, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap maraknya penipuan digital yang semakin canggih.
"Penyalahgunaan AI, khususnya penipuan deepfake, menjadi ancaman serius bagi keamanan transaksi digital kita," ungkap Sati, dikutip dari Antara, Sabtu (2/11/2024).
Untuk mengatasi masalah ini, VIDA menghadirkan solusi komprehensif bernama VIDA Identity Stack (VIS).
VIS d...