Jakarta -
Asisten Pelatih LavAni Allo Bank Samsul Jais menyebut Boy Arnez dan Fahry Septian tidak maksimal. LavAni kalah 1-3 dari Bhayangkara Presisi di final Proliga 2024.
Boy main dalam laga final di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu (22/7/2024), meski sebelumnya sempat diragukan. Sementara Fahry main sebagai starter, lalu sempat digantikan dalam laga.
Dua pilar penting LavAni itu kurang perform dalam laga ini. Samsul Jais pun membeberkan pendapatnya soal penampilan kedua pemain dan juga sebab kekalahan timnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Boy pasca cedera dia cuma istirahat 1 minggu, padahal kata dokter bisa 2-3 minggu. Tapi seminggu sudah bisa tampil, apresiasi atas hal itu. Tapi penampilannya 50-60 persen. Jadi tidak bisa maksimal," kata Samsul Jais saat memberikan keterangan seusai laga.
"Kalau Fahri sangat berbeda dengan tahun lalu saat fisiknya sangat bagus. Setelah pulang dari Bulgaria, dia seharusnya rest. Terpaksa main," ujarnya soal Fahry.
"Mestinya dia masa transisi. Dia bukan robot, faktor kelelahan jadinya serba salah. Sudah diperkirakan akan terjadi seperti ini. Kelihatan sekali kondisi fisiknya tidak sebagus tahun lalu," katanya lagi.
Sementara soal kekalahan timnya, Samsul Jais menilai Bhayangkara memang tampil lebih baik. Timnya banyak melakukan kesalahan yang sukses dimanfaatkan Bhayangkara.
Satu hal yang paling disorot Samsul Jais adalah buruknya service anak-anak asuhnya. Hal ini dinilainya sebagai titik lemah timnya yang membuat Bhayangkara bisa di atas angin.
"Kami service pelan jadi lawan bisa variasi. Kami perkirakan akan lima set. Namun inilah permainan, dalam situasi tertentu tidak bisa membunuh lawan," tutur Samsul Jais.
"Counter attack mereka selalu poin. Untuk menjadi juara tiga kali memang sangat sulit, Samator yang digdaya juga tidak bisa. Keinginan kami dipatahkan Bhayangkara. Selamat Bhayangkara," ucapnya.
(mro/rin)