Jakarta -
Jakarta Bhayangkara Presisi menjadi juara Proliga 2024 usai menang 3-1 atas Jakarta LavAni Allo Bank Electric di final. Tertinggal lebih dulu, tim korps Polri itu menang dalam duel empat set 28-30, 25-22, 25-22, 25-23.
Bertanding di Indonesia Arena, Minggu (21/7), LavAni Allo Bank dan Bhayangkara Presisi bertanding sengit di set pertama. Jarak poin kedua tim selalu mepet hingga 20-20.
LavAni Allo Bank lalu unggul 21-20, namun Bhayangkara Presisi merebut empat poin beruntun untuk memimpin 24-21. Renan Buiatti dkk yang pantang menyerah lalu meraih tiga poin beruntun demi memaksakan deuce 24-24.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duel sengit berlangsung hingga Bhayangkaran Presisi memipin 28-27, namun LavAni Allo Bank berbalik unggul 29-28 dan mengunci set pertama dengan skor 30-28 usai smash Renan tak mampu dibendung lawan.
Set kedua tak kalah sengit. Kedua tim bermain imbang hingga 9-9, sebelum Bhayangkara Presisi merebut tiga poin beruntun untuk memimpin 12-9, dan terus menjauh hingga 17-13. Namun LavAni Allo Bank perlahan bangkit.
Sang juara bertahan merebut empat poin beruntun demi menyamakan skor 17-17. Bhayangkara Presisi kembali unggul 18-17, namun dua smash beruntun dari Boy Arnes dan Renan membuat LavAni Allo Bank berbalik unggul 19-18.
Bhayangkara Presisi tak panik, bahkan meraih tiga poin selanjutnya untuk kembali memimpin 21-19, lalu terus melaju hingga 24-21. LavAni Allo Bank sempat meraih satu poin tambahan sebelum smash Agil Angga Anggara memastikan Bhayangkara Presisi menang 25-22.
Dalam keadaan 1-1, Bhayangkara Presisi tampil lebih dominan dan segera unggul jauh 10-5, lalu menjauh hingga 16-9. LavAni Allo Bank perlahan mengejar hingga 18-20, namun Bhayangkara Presisi kembali menjauh 24-19. LavAni Allo Bank menambah tiga poin sebelum Bhayangkara Presisi mengunci set ketiga 25-22.
Pada set keempat, Bhayangkara Presisi yang memimpin 5-2 lebih dulu disalip menjadi 8-6 oleh LavAni Allo Bank, sebelum skor kembali imbang 8-8. Lavani Allo Bank lalu merebut empat poin beruntun untuk menjauh 12-8.
Dominasi Oreol Camejo dkk berlanjut hingga 15-10, namun Bhayangkara Presisi mengejar hingga 15-17. Renan dengan smash-nya membawa LavAni Allo Bank unggul 18-15, namun Bhayangkara Presisi menempel hingga 18-19.
Smash Oriol yang gagal masuk mengubah skor menjadi 19-19. Blok yang tak sempurna dari LavAni Allo Bank membuat Bhayangkara Presisi berbalik unggul 20-19. Renan lalu menyamakan skor 20-20 dengan smash dari sisi kanan.
Servis Dio Zulfikri yang gagal membawa Bhayangkara Presisi unggul 21-20. Trick shot dari Noumory Keita mengubah skor menjadi 22-20, namun servis gagal dari Bhayangkara Presisi membuat LavAni Allo Bank mendekat 22-21.
Keita menyumbang poin menjadi 23-21 usai smash-nya gagal diblok dengan baik oleh Renan. Opposite asal Brasil itu menebusnya dengan smash untuk mengubah skor menjadi 22-23. Smash Keita membuat Bhayangkara Presisi unggul 24-22.
LavAni Allo Bank menambah satu poin menjadi 23-24, namun smash keita memastikan Bhayangkara Presisi menang 25-23, sehingga mengunci skor menjadi 3-1.
Dengan demikian, Bhayangkara Presisi sukses membalas kekalahan dari lawan yang sama di dua laga final terdahulu. Sementara LavAni Allo Bank gagal mengukir hat-trick gelar Proliga usai menjadi kampiun di 2022 dan 2023.
(adp/raw)