Jakarta -
Berdasarkan beberapa penelitian senyawa BPA atau Bisphenol A memiliki potensi sistem reproduksi pria dan wanita. Menurut sejumlah riset, senyawa tersebut memiliki potensi untuk mengganggu kualitas sperma dan menurunkan libido pada pria serta gangguan infertilitas pada wanita.
Menurut studi yang dilakukan Ewha Womans University Mokdong Hospital Korea, paparan BPA dapat mempengaruhi infertilitas dan DOR (Diminished Ovarian Reserve) pada wanita.
Penelitian yang dilakukan pada September 2014 hingga November 2014 dan melibatkan 307 perempuan Korea yang berusia reproduktif tersebut mengungkap berdasarkan analisis regresi logistik menunjukkan adanya peningkatan infertilitas pada kelompok paparan BPA tinggi dan rasio odds (OR, 4,248). Mereka menyimpulkan paparan BPA mungkin berhubungan dengan DOR dan infertilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tingkat bisphenol A (BLA) urin secara signifikan lebih tinggi pada kelompok DOR dengan hormon anti-Müllerian yang lebih rendah dari persentil 25 (1,89 ± 2,17 ug / g dan 1,58 ± 1,08 ug / g, P
Sementara itu, menurut studi kohort di China yang dipublikasikan pada tahun 2011, ditemukan penurunan kualitas sperma, penurunan jumlah sperma, penurunan vitalitas sperma dan penurunan motilitas sperma yang dikarenakan terpaparnya BPA. Hal ini karena BPA dapat bertindak sebagai androgen reseptor antagonis yang dapat mengganggu aktivitas normal.
Bisfenol A (BPA) adalah senyawa kimia yang banyak digunakan dalam produksi plastik dan resin. Bahan BPA ini dapat ditemukan di dalam makanan kaleng, botol air minum, gelas plastik, dan baki yang dianggap dapat berbahaya untuk sistem kekebalan tubuh oleh Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA).
(anl/ega)