TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan kementeriannya sedang mempertimbangkan dua opsi model sekolah yang nantinya diperuntukkan bagi anak korban kekerasan, termasuk kekerasan seksual.
Opsi pertama, Mu’ti mencontohkan sekolah di Amerika Serikat yang dikhususkan untuk anak-anak yang mengalami masalah psikologis. “Itu khusus untuk mereka yang secara psikologis maupun secara sosial ada masalah, dan mereka belajar di tempat pendidikan tertentu,” kata dia kepada wartawan di Markas Besar Kepolisian RI, Jakarta Selatan, Selasa, 12 November 2024.
Selanjutnya Mu’ti mengatakan opsi kedua adalah pendekatan boarding school atau asrama yang selama ini sudah dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan. Namun, dia mengatakan saat ini format sekolah khusus tersebut ma...