Liputan6.com, Jakarta - Australia dikenal sebagai negara dengan angka kasus tuberkulosis (TBC) yang sangat rendah. Namun, kondisi medis ini tetap menjadi perhatian utama dalam proses imigrasi, terutama bagi warga negara Indonesia (WNI) yang ingin masuk ke Australia.
Pemerintah Australia sangat ketat dalam mengawasi potensi risiko TBC, sehingga pertanyaan terkait riwayat TBC wajib dijawab dalam formulir imigrasi.
Menurut Adjunct Professor di Griffith University Australia, Prof. Tjandra Yoga Aditama, insiden TBC di Australia hanya sekitar 5,5 kasus per 100 ribu penduduk, salah satu yang terendah di dunia.
Bandingkan dengan Indonesia yang saat ini masih mencatat lebih dari 300 kasus Read Entire Article