TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menolak dicantumkan sebagai informan utama dalam disertasi doktoral Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia. Menanggapi penolakan tersebut, Universitas Indonesia mengatakan masukan tersebut akan menjadi perhatian.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia, mengatakan Bahlil masih harus menjalani tahap revisi naskah setelah sidang ujian terbuka. “Apabila ada masukan seperti ini, tentu akan menjadi perhatian dan dilakukan perbaikan sebagaimana harusnya,” kata Amelita kepada Tempo melalui pesan singkat pada Kamis, 7 November 2024.
Koordinator Nasional JATAM, Melky Nahar, mengatakan pihaknya tidak pernah memperikan persetujuan untuk menjadi informan dalam disertasi berjudul Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berk...