Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali jadi sorotan, bukan karena prestasi, melainkan keputusan kontroversial manajemen klub yang memaksa para pemain melakukan tur pascamusim ke Asia.
Padahal, Setan Merah baru saja menyelesaikan musim yang mengecewakan, baik di Premier League maupun kompetisi Eropa.
Tur mendadak ini dimulai hanya beberapa hari setelah laga terakhir Liga Inggris melawan Aston Villa, di mana United menang 2-0. Namun kemenangan itu tak mampu menutupi fakta bahwa mereka menutup musim di posisi ke-15 klasemen—hasil terburuk dalam lebih dari satu dekade, dengan total 18 kekalahan.
Tak hanya gagal total di liga domestik, United juga kalah di final Liga Europa melawan rival berat mereka, Tottenham Hotspur. Kekalahan itu menutup pintu ke Liga Champions musim depan.