TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih buka suara soal pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Menurut dia, kritik mahasiswa sebaiknya tidak membawa nama institusi kampus.
Nasih menyatakan bahwa pihaknya tidak membatasi ekspresi mahasiswa. Namun, kritik mahasiswa sebaiknya melalui saluran pribadi, bukan mengatasnamakan kampus.
“Kami enggak membatasi atau membungkam, tapi gunakan saluran-saluran yang benar. Jangan campur adukkan antara pendapat pribadi dengan institusi. Karena nanti yang tanggung jawab juga institusi,” kata Nasih.
Nasih mengatakan hal itu karena kritik karangan bunga satire yang dibuat BEM FISIP Unair mengatasnamakan kampus. Menurut dia, kritik itu bersifat pribadi.
“Kalau mau ngomong apa pun atau misuh (be...