Liputan6.com, Jakarta Francesco Acerbi pernah berdiri di ambang kehancuran jauh sebelum jadi pahlawan di Inter Milan. Kariernya tampak menjanjikan, tapi hidup punya cara yang kejam untuk menguji mental seorang pemain muda yang masih mencari pijakan.
Dalam bayang-bayang alkohol, duka mendalam karena kehilangan orang tua, hingga diagnosis kanker yang mengguncang, Acerbi jatuh sedalam-dalamnya. Tapi dari reruntuhan itulah, ia bangkit, lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih sadar akan arti kehidupan.
Tak ada kisah pahlawan yang tanpa luka. Acerbi memulai perjalanannya di kasta bawah sepak bola Italia, dipinjamkan ke Renate di Serie D. Dari sana, ia menempuh jalur berliku: Reggina, Genoa, lalu Chievo, klub di mana ia akhirnya mencicipi debut di Serie A.
Impian masa kecilnya pun menjadi nyata. Pada tahun 2012,...