Meskipun penyebab pasti sindrom Tourette belum diketahui, penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran penting. Jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan sindrom Tourette, risikonya untuk mengalami kondisi serupa lebih tinggi.
Selain faktor genetik, ketidakseimbangan senyawa kimia di otak, khususnya dopamin dan serotonin, juga diyakini berperan dalam munculnya gejala. Faktor lingkungan seperti stres masa kanak-kanak, paparan rokok saat kehamilan, hipoksia janin, dan infeksi juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan sindrom ini.
Jadi, apakah sindrom Tourette bisa sembuh? Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan sindrom Tourette secara total.
Namun, dengan pengelolaan yang tepat melalui terapi, gaya hidup sehat, serta dukungan sosial, penderita dapat menjalani hidup dengan lebih nyaman dan produktif.
Jika gejala dirasa mengganggu, berkonsultasi dengan dokter atau psikol...