Maresca menyebut situasi ini merusak ritme timnya dan berdampak langsung pada performa pemain. Selama jeda panjang, para pemain berusaha menjaga tubuh tetap hangat dengan bersepeda dan melakukan juggling bola di ruang dalam stadion.
“Kami berada dua jam di dalam. Orang-orang menghubungi keluarga mereka untuk memastikan kondisi aman. Ada yang makan, tertawa, bermain ponsel,” kata Maresca. “Setelah itu, permainan berubah total.”
Penundaan karena cuaca ini bukan yang pertama dalam turnamen. Benfica sendiri sebelumnya mengalami penundaan dua jam saat melawan Auckland City. Total sudah terjadi enam penundaan di lima kota berbeda karena badai dan hujan lebat.
Sebagian stadion Piala Dunia 2026 seperti di Atlanta, Houston, Dallas, dan Vancouver memiliki atap, namun banyak venue lain yang terbuka.
Pilihan memindahkan turnamen ke musim dingin seperti di Qatar juga dinilai rumit karena potensi cuaca dingin ...