Liputan6.com, Jakarta PSG baru saja mencetak sejarah dengan menjuarai Liga Champions 2024/2025. Namun, momen bersejarah tersebut ternoda oleh kericuhan massal di Paris. Perayaan yang seharusnya menjadi pesta rakyat berubah total.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, menjadi sosok yang paling vokal mengecam insiden ini. Ia menyebut bahwa yang turun ke jalan bukan suporter sejati, melainkan 'gerombolan barbar' yang hanya mencari keributan.
"Para pendukung PSG sejati menikmati pertandingan luar biasa tim mereka. Sementara itu, orang-orang barbar turun ke jalan-jalan di Paris untuk melakukan kejahatan dan memprovokasi polisi," tulis Retailleau dikutip dari BBC Sport.
"Sungguh tak tertahankan bahwa tidak terpikirkan untuk berpesta tanpa takut pada kebiadaban sekelompok kecil preman yang ...