Liputan6.com, Jakarta Munich bukan sekadar kota sepak bola. Ia adalah panggung di mana mimpi-mimpi yang lama tertahan akhirnya menemukan jalannya ke cahaya. Dari Nottingham Forest hingga Paris Saint-Germain (PSG), magis kota ini telah menjelma menjadi jembatan menuju keabadian.
Sabtu malam di Allianz Arena, PSG mencatat sejarah dengan menggulung Inter Milan 5-0 di final Liga Champions. Kemenangan telak itu sekaligus menjadi penebusan panjang klub yang lama dibayangi ambisi dan ekspektasi.
Ini bukan pertama kalinya Munich menjadi saksi kelahiran raja baru di Eropa. Sebelumnya, empat klub—Forest, Marseille, Borussia Dortmund, dan Chelsea—juga mencicipi gelar pertamanya di kota yang seolah punya sihir tersendiri untuk mereka yang belum pernah menang.