Liputan6.com, Jakarta Musim panas 2025 bisa menjadi periode transfer paling panas dalam beberapa tahun terakhir di Premier League. Setelah menahan diri selama beberapa pekan, klub-klub kini mulai bersiap menggelontorkan dana besar menyusul dimulainya tahun akuntansi baru yang berlaku mulai pekan ini.
Perubahan tahun pembukuan ini menjadi momen krusial dalam aturan keuangan liga, terutama terkait regulasi Profit and Sustainability Rules (PSR) atau aturan keuntungan dan keberlanjutan.
Dengan pergantian tahun finansial, semua transaksi yang terjadi sejak Selasa (1/7) akan dicatat dalam laporan keuangan 2025/26, bukan lagi membebani tahun sebelumnya, yakni 2024/25.
Beberapa klub diketahui sengaja menunda aktivitas transfer mereka demi menghindari pelanggaran PSR, yang musim lalu telah menyebabkan pengurang...