Liputan6.com, Jakarta Di tengah riuh selebrasi Paris Saint-Germain (PSG) usai kemenangan bersejarah di final Liga Champions, ada momen hening yang menyentuh hati di pinggir lapangan. Luis Enrique, pelatih yang baru saja mencatat sejarah dengan membawa dua klub berbeda menjuarai Liga Champions, menepi dari perayaan besar untuk mengenang sosok kecil yang sangat berarti dalam hidupnya: putrinya, Xana.
PSG menggasak InterMilan dengan skor telak 5-0 di Allianz Arena, Munich, malam yang akan dikenang selamanya dalam sejarah klub Prancis itu. Namun, bagi Enrique, trofi itu bukan hanya lambang kejayaan, melainkan juga jembatan emosional yang menghubungkannya dengan sang buah hati yang telah tiada.
Usai peluit panjang dibunyikan, Enrique mengganti pakaiannya dengan kaus khusus bergambar Xana — foto ikonik dari mal...